Beribadah Kepada Allah
Bacaan Maleakhi 3: 13 – 18
Bacaan Maleakhi 3: 13 – 18
Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya. (Maleakhi 3:18)
Pada jaman perjanjian lama, ibadah yang dilakukan oleh orang-orang yang beriman dinyatakan melalui ketaatan mereka pada berbagai syariat keagamaan yang dinyatakan Allah melalui Musa. Sedangkan pada jaman Perjanjian Baru, ibadah yang dilakukan kepada Allah dinyatakan melalui ketaatan dan penyerahan diri kepada Tuhan Yesus Kristus. Jadi, dari dulu sampai sekarang, orang beriman memiliki ciri khusus yang sama, yaitu orang yang senantiasa BERIBADAH kepada Allah. Sebaliknya, orang fasik adalah orang yang tidak beribadah kepada Allah.
Beribadah kepada Allah berarti percaya dan melakukan kehendak-Nya, seperti: mempersembahkan segenap hidup kepada-Nya (Roma 12:1), melakukan perbuatan baik (I Tim.2:10), bahkan Yakobus menegaskan: Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya. Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia (Yakobus 1:26-27)
Sekarang saatnya kita bisa menilai diri kita sendiri: Apakah kita layak disebut sebagai orang yang menyembah Allah dan beribadah kepada-Nya? Ataukah kita justru terhitung sebagai orang fasik. (LES)
BERIBADAH-LAH HANYA KEPADA ALLAH
DALAM SEGENAP KEHIDUPANMU
Beribadah kepada Allah berarti percaya dan melakukan kehendak-Nya, seperti: mempersembahkan segenap hidup kepada-Nya (Roma 12:1), melakukan perbuatan baik (I Tim.2:10), bahkan Yakobus menegaskan: Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya. Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia (Yakobus 1:26-27)
Sekarang saatnya kita bisa menilai diri kita sendiri: Apakah kita layak disebut sebagai orang yang menyembah Allah dan beribadah kepada-Nya? Ataukah kita justru terhitung sebagai orang fasik. (LES)
BERIBADAH-LAH HANYA KEPADA ALLAH
DALAM SEGENAP KEHIDUPANMU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar