Jumat, 18 Desember 2009

LILIN NATAL


LILIN. walau hanya setitik cahaya, engkau berguna.
Kala kegelapan kian mencengkram segenap aspek kehidupan.
Hitam pekat merengkuh bumi. Mengikat erat mata terpejam
Hitam pekat meraja
masihkah terang kan menang

Setitik cahaya muncul dari kegelapan
Kian membesar dia, menerpa alam ini
lihatlah terang tlah menyala
ibarat ... Lilin Natal nan bersinar
Truskan semangat menerangi bumi, walau korbankan diri
TERANG yang sesungguhnya telah datang ke dalam dunia
SELAMAT NATAL
Lihat Selengkapnya

Kamis, 17 Desember 2009

MITOS YANG SALAH TENTANG HIDUP BERUMAH TANGGA


T I G A
DARI SEPULUH MITOS
YANG SALAH
TENTANG
HIDUP BERUMAH TANGGA
oleh:
Pdt. Lukas Eko Sukoco, MTh.

1. SEMUA ORANG HARUS MENIKAH (?)
Harus dipahami bahwa pernikahan bukanlah kewajiban, namun sebuah pilihan. Artinya : Orang boleh saja Menikah, atau seseorang boleh saja memilih untuk tidak menikah! Yang pasti, baik menikah atau tidak, tetap saja orang beriman memiliki kewajiban yang sama untuk memuliakan Tuhan dalam hidup dan kehidupannya. Rasul Paulus menasihatkan agar jemaat di Korintus mau meneladan seperti Paulus yang tidak kawin, tetapi itu bukan kewajiban namun pilihan. Jadi boleh kawin, atau tidak. Tetapi kalau mereka tidak dapat menguasai diri, baiklah mereka kawin. Sebab lebih baik kawin dari pada hangus karena hawa nafsu. Jadi, kalau berani menikah , ya… menikahlah!
Ayat Kunci: I Korintus 7: 1 – 3
Dan sekarang tentang hal-hal yang kamu tuliskan kepadaku. Adalah baik bagi laki-laki, kalau ia tidak kawin, tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai isterinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri. Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.

2. PERNIKAHANKU AKAN MENGAKHIRI KESEPIANKU (?)
Harus dipahami bahwa kesendirian tidaklah sama dengan kesepian. Orang yang menikah memang “tidak sendiri” lagi. Namun dalam sebuah pernikahan bisa saja tetap dilanda kesepian, jika mereka “tidak menjadi satu”. Semestinya mereka bukan lagi dua melainkan satu. Sehingga mereka memiliki pikiran, perasaan, perencanaan dan tidakan yang dilandasi oleh cinta kasih sejati. Wujud yang nyata adalah adanya: komunikasi, kebersamaan, kemitrasejajaran di dalam Tuhan.
Ayat Kunci: Matius 19:5,6
Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."

3. PERNIKAHAN YANG BAHAGIA PASTI SELALU ROMANTIS (?)
Dalam kenyataannya tidak pernah ada suatu pernikahan yang benar-benar bebas dari masalah. Mengapa demikian? Jawabnya sederhana saja… karena orang-orang yang menikah adalah manusia biasa. Mereka bukan malaikat!. Olehkarena manusia biasa, maka pasti memiliki segudang kelemahan , di samping memiliki kelebihan tertentu. Pernikahan yang bahagia pasti membutuhkan perjuangan, upaya yang keras, kerendahan hati masing-masing pihak untuk menguji komitmen pernikahan kita. Memang ada sisi romantisnya dalam sebuah pernikahan, namun tidak selalu demikian. Seringkali di balik kesulitan, kesalahpahaman dan masalah menjadikan kita semakin dewasa.
Ayat Kunci: Kolose 3: 12 – 15, 18, 19
Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.

Rabu, 16 Desember 2009

PUISI KEHIDUPAN

HIDUP DI UJUNG TAHUN 2009


KADANG aku tersenyum,

ku coba menyibak tirai kehidupan.... ku temukan aneka topeng mayapada.

Ada yang berbalut keindahan, kejujuran, kebaikan dan keadilan.

Ada juga yang berbalut kekerasan, kelicikan, kemunafilan dan berbagai kejijikan.


KADANG aku menangis, aku terhenyak kaget....

Ternyata aku pun sedang terseret di antara mereka yang memakai topeng mayapada.

Ku coba bertahan, akankah diri ini akan tetap tegak.

Ya, dan kini kuterus coba bertahan dan bertahan.... entah sampai kapan.

Namun, kaki ini kian lemah.

Kini gontai langkahku tiada daya. Detak jantung kian cepat.

Rasanya aku tak sanggup lagi kan bertahan.


KADANG aku berteriak histeris.

Namun tak seorang pun menghiraukanku. samar-samar kulihat ibuku hadir dan coba tersenyum di alam sana, ungkapnya lirih: "bertahanlah anakku"


AKHIRNYA, meski tertatih-tatih... harus juga ku lalui jalan ini.

Goresan-goresan duri nan pedih. Luka-luka di telapak kaki pun tak kunjung pulih.

Lalu dengan nafas tersengal memang harus tetap kulalui jalan ini.

Debu-debu beterbangan, pedih di mata.

Tak mampu aku melihat masa depan. masih tetap buram. Adakah setitik cahaya di peng...hujung jalan ini.


AKHIRNYA, meski tertatih-tatih... harus juga kulalui jalan ini. Jalan kehidupan yang penuh tantangan.