Rabu, 16 Desember 2009

PUISI KEHIDUPAN

HIDUP DI UJUNG TAHUN 2009


KADANG aku tersenyum,

ku coba menyibak tirai kehidupan.... ku temukan aneka topeng mayapada.

Ada yang berbalut keindahan, kejujuran, kebaikan dan keadilan.

Ada juga yang berbalut kekerasan, kelicikan, kemunafilan dan berbagai kejijikan.


KADANG aku menangis, aku terhenyak kaget....

Ternyata aku pun sedang terseret di antara mereka yang memakai topeng mayapada.

Ku coba bertahan, akankah diri ini akan tetap tegak.

Ya, dan kini kuterus coba bertahan dan bertahan.... entah sampai kapan.

Namun, kaki ini kian lemah.

Kini gontai langkahku tiada daya. Detak jantung kian cepat.

Rasanya aku tak sanggup lagi kan bertahan.


KADANG aku berteriak histeris.

Namun tak seorang pun menghiraukanku. samar-samar kulihat ibuku hadir dan coba tersenyum di alam sana, ungkapnya lirih: "bertahanlah anakku"


AKHIRNYA, meski tertatih-tatih... harus juga ku lalui jalan ini.

Goresan-goresan duri nan pedih. Luka-luka di telapak kaki pun tak kunjung pulih.

Lalu dengan nafas tersengal memang harus tetap kulalui jalan ini.

Debu-debu beterbangan, pedih di mata.

Tak mampu aku melihat masa depan. masih tetap buram. Adakah setitik cahaya di peng...hujung jalan ini.


AKHIRNYA, meski tertatih-tatih... harus juga kulalui jalan ini. Jalan kehidupan yang penuh tantangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar